Evaluasi Kurikulum 2025, Prodi Komunikasi Gelar FGD Bersama Alumni

Yogyakarta – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) secara daring bersama tujuh orang alumni dari angkatan 2018, 2019, dan 2020 pada Selasa, 18 Februari 2025 secara daring. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang selama ini digunakan, sebagai bagian dari upaya pembaharuan kurikulum untuk tahun 2025.
Para alumni yang terlibat dalam diskusi ini saat ini bekerja di berbagai bidang industri media dan komunikasi, seperti stasiun televisi nasional, perusahaan food and beverage (F&B), serta perusahaan-perusahaan lain yang berfokus pada aktivitas media digital dan strategi komunikasi. Keberagaman latar belakang pekerjaan para-alumni menjadi nilai tambah dalam diskusi, karena memberikan pandangan yang beragam terkait tantangan dunia kerja dan keterkaitannya dengan kompetensi lulusan Ilmu Komunikasi.
Koordinator Evaluasi Kurikulum dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, Monika Pretty Aprilia, M.Si, menyampaikan bahwa FGD ini merupakan bagian dari proses peninjauan kurikulum secara berkala yang harus dilakukan setiap lima tahun sekali. Ia menekankan pentingnya masukan dari alumni sebagai pihak yang telah merasakan langsung penerapan ilmu di dunia kerja.
"Alumni adalah salah satu pemangku kepentingan penting dalam pengembangan kurikulum. Pengalaman mereka di dunia profesional sangat berharga untuk membantu kami menyusun kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan industri," ujarnya.
Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini membahas berbagai aspek, mulai dari mata kuliah yang perlu diperkuat, keterampilan yang dibutuhkan di industri saat ini. Salah satu alumni dari angkatan 2019 yang kini bekerja di sebuah stasiun televisi swasta menyampaikan bahwa kemampuan storytelling visual dan editing video seharusnya lebih diintensifkan. Sementara itu, alumni dari perusahaan F&B menekankan pentingnya keterampilan analisis terhadap suatu produk atau strategi komunikasi pemasaran. Di masa mendatang, perlu adanya keseimbangan antara teori, praktik, dan analisis agar mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja, khususnya dalam bidang public relations dan komunikasi pemasaran.
“Selama ini, praktikum yang diberikan masih bersifat abstrak atau hanya sebatas dasar (basic) dan belum mencapai tingkat yang lebih mendetail. Misalnya, dalam pembelajaran terkait video editing, mahasiswa hanya mendapatkan dasar-dasar tanpa materi yang lebih mendalam.,” kata salah satu peserta FGD dari angkatan 2018 yang kini bekerja sebagai editor di Trans TV.
Masukan yang diperoleh dari FGD ini akan menjadi bagian penting dalam proses perumusan kurikulum baru yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2025. Dengan keterlibatan para-alumni, Prodi Ilmu Komunikasi berharap kurikulum baru dapat menjawab kebutuhan industri komunikasi yang semakin dinamis dan kompetitif.
Kegiatan ini ditutup dengan komitmen dari pihak program studi untuk terus melibatkan para-alumni dan mitra industri dalam proses pengembangan akademik, demi menghasilkan lulusan yang adaptif, kreatif, dan siap bersaing di pasar kerja global - (Tim P3M, Gz)
File Attachments
Galeri Gambar

