Workshop dan Evaluasi Kurikulum OBE Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta
Universitas Amikom Yogyakarta mengadakan workshop dan evaluasi kurikulum dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE) untuk Program Studi Ilmu Komunikasi. Acara yang berlangsung di ruang Citra 1 ini dihadiri oleh dosen-dosen prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta dengan Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra., M.Si sebagai pemateri utama.
Acara ini diawali dengan sambutan dari Erik Hadi Saputra, M.Eng sebagai Kaprodi, kemudian Rivga Agusta, M.A. sebagai Sekprodi, dan disusul oleh Monika Pretty Aprilia, M.Si sebagai Ketua P3M. Workshop ini bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kurikulum yang ada dan menyesuaikannya dengan pendekatan OBE.
Dalam sesi pembukaan, dijelaskan mengenai pentingnya pembentukan tim kurikulum yang solid dan memiliki pemahaman yang sama mengenai visi dan misi. Tim tersebut nantinya diberikan pembekalan untuk memastikan pandangan yang seragam sebelum diberikan tugas spesifik. Fokus utama dari OBE adalah pada hasil yang ingin dicapai, yaitu profil lulusan yang diinginkan. Oleh karena itu, Prodi perlu secara jelas menentukan lulusan seperti apa yang ingin dihasilkan. Tidak hanya itu saja, Prodi juga harus menyesuaikan kompetensi dosen dan sarana prasarana dengan kebutuhan yang ada, termasuk Petunjuk Operasional Keahlian (POK) dan POK kepakaran untuk memastikan kesesuaian antara kompetensi dosen dan kebutuhan program studi.
Dalam evaluasi kebutuhan pasar, Prodi diharuskan melakukan diskusi kelompok yang terfokus dengan para mitra untuk memastikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja. Selain itu, benchmarking dengan program studi lain yang lebih maju, baik secara online maupun offline, penting dilakukan untuk memperbaiki dan memperkuat kurikulum. Hasil dari diskusi tersebut nantinya digunakan untuk menyusun matriks yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan profil lulusan ke depannya.
Prodi juga perlu memetakan capaian pembelajaran lulusan (CPL) dan mengaitkannya dengan mata kuliah yang relevan. Untuk menghindari pengulangan materi, maka sistem konversi diberlakukan pada mata kuliah yang pedomannya saling beririsan, serta pentingnya pembatasan CPL pada setiap mata kuliah yakni maksimal dua CPL yang dirangkum dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) dan profil lulusan.
Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra., M.Si., dalam pemaparannya, juga menekankan mengenai pentingnya keselarasan antara kurikulum dan kebutuhan industri. "Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mampu menjawab kebutuhan industri dan pasar kerja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu melakukan evaluasi dan penyesuaian agar lulusan yang dihasilkan tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga siap bersaing dan berkontribusi di dunia kerja," ujarnya.
Penyusunan kurikulum memerlukan persiapan yang matang. Dari sisi internal, penting untuk melakukan pemetaan kepada dosen agar sesuai dengan kebutuhan program studi. Sementara dari sisi eksternal, diskusi dengan mitra industri dapat membantu memastikan bahwa kurikulum yang disusun relevan dengan kebutuhan pasar. Workshop ini dilaksanakan dengan metode diskusi dan sesi tanya jawab.
Dengan workshop ini, diharapkan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan pasar, serta siap bersaing di dunia kerja. Lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai diharapkan dapat bersaing di dunia kerja dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat - (Tim P3M, gz)
File Attachments